Event Kita

Markasnya Gamer dan Wibu

Leaderboard 728x90

Perbandingan Lengkap Nintendo Switch 2 vs Switch 1

Perbandingan Lengkap Nintendo Switch 2 vs Switch 1 - Gizmologi
Perbandingan Lengkap Nintendo Switch 2 vs Switch 1 – Gizmologi

Event Kita – Bagi para penggemar konsol game, kehadiran Nintendo Switch 2 tentu menjadi topik yang menarik untuk disimak. Tidak sedikit yang penasaran, seberapa besar sebenarnya perbandingan antara Nintendo Switch 1 generasi pertama dengan Switch 2 ini? Terlebih lagi, sejak dibukanya masa pre-order Switch 2 secara resmi oleh Nintendo, antusiasme para gamer meningkat drastis hingga situs-situs penjualan sempat mengalami gangguan karena tingginya permintaan.

Meski belum semua orang bisa mencicipi perangkat ini secara langsung, beberapa pihak sudah berkesempatan mencoba Switch 2 dan beberapa judul game terbaru seperti Mario Kart World serta Metroid Prime 4. Berdasarkan pengalaman tersebut, Switch 2 memang menghadirkan peningkatan signifikan, meskipun masih ada sejumlah catatan yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.

Banner 468x60

Desain dan Fitur: Lebih Premium dan Ergonomis

Jika dilihat sekilas, Switch 2 mungkin tampak seperti versi penyempurnaan dari Switch sebelumnya. Namun setelah digunakan secara langsung, perbedaannya terasa jauh lebih mencolok.

Hal pertama yang paling menonjol adalah peningkatan kualitas perangkat keras. Nintendo Switch generasi pertama sempat dianggap revolusioner karena desainnya yang fleksibel, apalagi dibandingkan dengan Wii U. Sayangnya, kehadiran perangkat seperti Steam Deck kemudian membuat Switch 1 terasa agak ketinggalan zaman, terutama dari segi kenyamanan dan ukuran Joy-Con yang kecil, membuatnya kurang cocok bagi pengguna dewasa.

Switch 2 hadir dengan layar 7,9 inci beresolusi 1080p yang mendukung HDR dan refresh rate hingga 120Hz. Ini merupakan lompatan besar dibandingkan layar 6,2 inci 720p milik Switch 1. Selain itu, Joy-Con pada Switch 2 juga mengalami peningkatan, terasa lebih kokoh dan nyaman saat digunakan dalam waktu lama. Meskipun Pro Controller masih menjadi pilihan favorit bagi sebagian pengguna, Joy-Con baru ini terbukti jauh lebih ergonomis.

Perangkat ini juga mempertahankan ketebalan yang serupa dengan Switch 1, sehingga tetap terasa ringan namun tetap premium di tangan. Mekanisme pengait magnetik untuk Joy-Con pun memberikan kesan solid dan canggih, dengan sistem pelepas yang mengharuskan pengguna menarik pemicu kecil di bagian belakang untuk melepaskannya, mengurangi risiko terlepas secara tidak sengaja.

Performa, Fitur Sosial, dan Kekurangan

Kinerja Lebih Tangguh

Nintendo memang tidak merinci spesifikasi teknis secara lengkap dalam acara peluncuran, namun berdasarkan uji coba langsung, terlihat jelas bahwa Switch 2 jauh lebih bertenaga dibanding pendahulunya. Misalnya, pengalaman bermain Mario Kart World di dunia terbuka berlangsung sangat mulus tanpa waktu pemuatan antar lintasan. Bahkan The Legend of Zelda: Breath of the Wild dan Tears of the Kingdom dapat berjalan dengan kecepatan 60 frame per detik secara stabil.

Beberapa game berat seperti Street Fighter 6 dan Cyberpunk 2077 juga bisa dimainkan pada tingkat performa yang cukup memuaskan, meskipun belum setara dengan konsol sekelas PS5. Namun fakta bahwa perangkat yang menyerupai tablet ini bisa menjalankan game pada resolusi 4K atau 120fps (seperti pada Metroid Prime 4) adalah prestasi yang layak diapresiasi.

Fitur Joy-Con sebagai Mouse dan Dukungan Sosial

Nintendo juga memperkenalkan fitur baru pada Joy-Con yang memungkinkan perangkat ini berfungsi sebagai pengganti mouse. Dalam demo singkat Metroid Prime 4, fitur ini memberikan nuansa seperti bermain game FPS di PC. Meskipun agak aneh saat digunakan di permukaan datar karena bentuk Joy-Con yang bisa menyebabkan tekanan tombol secara tidak sengaja, fitur ini tetap berjalan sesuai harapan. Menariknya, pemain dapat langsung beralih ke mode stik analog ganda tanpa perlu menjeda permainan.

Selain itu, Nintendo kini mulai fokus pada fitur sosial dengan menghadirkan GameChat, sebuah sistem voice chat baru yang dapat diaktifkan melalui tombol “C” di Joy-Con kanan. Fitur ini memungkinkan percakapan suara seperti di Discord, lengkap dengan streaming game dan dukungan kamera melalui aksesori tambahan. Meski terkesan terlambat (karena fitur sejenis telah hadir di konsol lain selama dua dekade terakhir), setidaknya Nintendo mulai mengakui pentingnya pengalaman bermain game secara daring bersama teman.

Sayangnya, pendekatan Nintendo yang mengharuskan penggunaan mikrofon terbuka di konsol ketimbang headset menimbulkan kekhawatiran. Mereka mengklaim adanya teknologi peredam suara latar, namun belum bisa diuji secara langsung hingga perangkat benar-benar diluncurkan.

Daya Tahan Baterai Menurun

Sayangnya, peningkatan performa dan kualitas layar membawa dampak negatif terhadap daya tahan baterai. Switch 2 hanya mampu bertahan sekitar 2 hingga 6,5 jam, tergantung pada game yang dimainkan. Bandingkan dengan Switch OLED yang dapat digunakan selama 4,5 hingga 9 jam. Ini merupakan penurunan yang cukup signifikan dan menjadi kekhawatiran utama bagi pengguna yang sering bermain dalam mode portabel.

Harga Lebih Mahal, dan Strategi Penetapan Harga yang Dipertanyakan

Salah satu kekurangan paling mencolok dari Switch 2 adalah harganya. Dengan banderol awal sekitar Rp7.350.000 (setara USD 450), konsol ini lebih mahal dibandingkan Switch 1 saat diluncurkan. Versi bundling dengan Mario Kart World dibanderol sekitar Rp8.200.000, yang terlihat lebih menarik karena harga game tersebut secara terpisah mencapai Rp1.300.000. Bahkan Donkey Kong: Bananza dijual seharga Rp1.150.000.

Selain itu, Nintendo juga mengenakan biaya tambahan untuk upgrade game lama ke versi Switch 2 Edition, serta mengenakan biaya untuk paket minigame yang seharusnya menjadi demo teknologi gratis. Pendekatan seperti ini dinilai terlalu mementingkan keuntungan, dan bisa membuat gamer merasa “diperas” secara perlahan.

Apakah Switch 2 Layak Dibeli?

Nintendo Switch 2 jelas membawa banyak peningkatan, baik dari segi performa, desain, maupun fitur tambahan yang mendekatkan pengalaman pengguna ke arah perangkat gaming modern. Namun, daya tahan baterai yang menurun dan harga yang tinggi menjadi dua faktor penghambat utama. Jika kalian adalah penggemar berat Nintendo atau ingin pengalaman bermain yang lebih premium, Switch 2 bisa jadi pilihan menarik. Namun bagi yang masih nyaman dengan Switch generasi pertama atau OLED, mungkin bisa menunggu hingga harga lebih stabil atau lebih banyak game baru tersedia.

Banner 468x60