
Event Kita – Adaptasi anime dari manhwa The Beginning After The End tampaknya tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Banyak penggemar setia dari versi manhwa The Beginning After The End kecewa akan kualitas animasi dalam serial tersebut tidak mencerminkan keindahan dan kedalaman cerita aslinya. Mereka mengungkapkan bahwa banyak adegan dalam anime tampak seperti slideshow atau hanya berupa gambar diam yang digerakkan untuk meniru gerakan.
Seiring dengan dirilisnya setiap episode baru, penggemar mulai mengambil berbagai langkah untuk menyuarakan kekecewaan mereka. Sebagian dari mereka membuat petisi agar serial ini digarap ulang oleh studio yang lebih kompeten, sementara sebagian lainnya memilih untuk diam dan berharap kualitas animasi akan membaik di episode-episode mendatang.
Namun, ada satu kreator yang memilih untuk tidak hanya diam. Ia memutuskan mengambil tindakan dengan membuat ulang salah satu adegan penting dari bab awal manhwa ini sebagai bukti bahwa dengan dedikasi dan waktu yang tepat, animasi berkualitas sebenarnya bisa diwujudkan, bahkan hanya dalam waktu satu jam.
Studio Kecil, Harapan Besar, dan Kenyataan yang Mengecewakan
TurtleMe, sang penulis manhwa The Beginning After The End, diketahui telah memilih sendiri studio yang akan mengerjakan adaptasi animenya. Ia menyampaikan kepada para penggemar bahwa keputusannya memilih studio kecil didasarkan pada keinginan untuk memiliki kendali lebih atas cara ceritanya disampaikan di medium baru tersebut.
Meski banyak penggemar memahami niat tersebut, sebagian besar merasa bahwa setelah mengikuti perjalanan panjang manhwa ini, mereka berharap karya tersebut mendapatkan kualitas animasi yang lebih layak. Mereka merasa keputusan tersebut kurang bijak, terutama jika dilihat dari hasil akhir yang diterima.
Membuat Ulang Animasi Dalam Waktu Satu Jam
Seorang pengguna TikTok dengan nama akun mrnavvy menunjukkan betapa besar dampak yang bisa ditimbulkan oleh dedikasi seorang penggemar sejati. Ia memutuskan untuk membuat ulang sebuah adegan penting dari awal cerita The Beginning After The End, yaitu saat karakter utama, Arthur, berhasil membuka potensi sihirnya setelah mempelajari sistem sihir dunia baru yang ia tinggali.
Dalam adegan tersebut, Arthur tidak hanya berhasil mencapai tingkatan sihir yang tinggi, tetapi juga secara tidak sengaja menghancurkan sekelilingnya, termasuk pondok kecil tempat tinggal keluarganya. Meski hanya berupa klip pendek, hasil animasi buatan mrnavvy menunjukkan pemahaman mendalam terhadap bagaimana menyelaraskan visual animasi dengan gaya asli manhwa, sekaligus menambahkan sentuhan dinamis yang membuat adegan tersebut terasa lebih hidup dan bermakna.
Jika dibandingkan dengan versi anime resminya, animasi buatan penggemar ini justru terasa lebih menggugah. Meskipun hanya berasal dari satu frame gambar diam dari manhwa, hasilnya tetap mampu menghadirkan visual yang lebih menyatu dan efektif daripada efek CGI yang digunakan dalam serial anime saat ini.
Harapan Tinggi Setelah Keberhasilan Adaptasi Lain
Manhwa The Beginning After The End sejatinya telah memiliki gaya seni yang sangat indah dan detail. Namun, demi mempermudah proses produksi animasi, studio tampaknya menyederhanakan elemen visual dalam anime. Hal ini terlihat dalam episode terbaru yang menunjukkan perhatian besar pada model karakter Sylvie. Walaupun visual karakter tersebut cukup mengesankan, animasinya tetap kekurangan dinamika gerakan serta teknik pengambilan gambar yang bisa membuatnya lebih menarik secara sinematik.
Penggemar membandingkan situasi ini dengan keberhasilan adaptasi manhwa lain seperti Solo Leveling, yang dinilai sukses berkat pemilihan studio yang tepat dan eksekusi yang menghormati materi sumbernya. Mereka menilai bahwa memilih studio yang kompeten dapat memberikan hasil luar biasa, seperti yang telah dibuktikan oleh proyek-proyek adaptasi yang sukses.
Seiring dengan meningkatnya popularitas anime secara global, terutama di kalangan arus utama, cerita dari negara-negara seperti Korea dan Tiongkok memiliki potensi besar untuk memperluas pasar dan memperkenalkan ide-ide baru yang inovatif. Namun, hal ini hanya dapat terjadi jika adaptasi tersebut dikerjakan dengan waktu, perhatian, dan rasa hormat yang pantas.