
Event Kita – Tidak lama berselang, adaptasi barat terhadap anime dan manga tampak seperti takdir yang selalu berujung kegagalan. Sejak Dragonball Evolution yang rilis pada 2009 mendapat sambutan buruk, serangkaian film dan serial televisi lain juga mengalami nasib serupa, mengecewakan baik para penggemar maupun kritikus. Beberapa judul yang masuk dalam daftar ini antara lain Ghost in the Shell (2017), Death Note (2017), dan Cowboy Bebop versi Netflix (2021). Kini giliran Kakegurui yang bakal hadir dalam versi live action di Netflix, berjudul BET.
Namun, pada tahun 2023, situasi mulai berubah. Adaptasi live-action One Piece oleh Netflix berhasil mengejutkan banyak pihak dengan keberhasilannya. Hal ini membuktikan bahwa membawa anime ke layar hidup bukanlah hal yang mustahil, asalkan mampu mempertahankan jiwa dan semangat yang membuat karya aslinya begitu dicintai.
Kini, sebuah adaptasi live-action baru siap tayang di Netflix pada 15 Mei 2025, berjudul BET, yang didasarkan pada manga Jepang Kakegurui karya Homura Kawamoto dan Tōru Naomura. Sekilas, BET mungkin tampak sebagai pilihan yang cukup aneh untuk diangkat ke live-action. Berbeda dengan waralaba global seperti One Piece atau Cowboy Bebop, Kakegurui adalah manga bertema perjudian ekstrem yang telah terbukti sukses di Jepang, namun masih tergolong niche di pasar internasional.
Pertanyaannya kini, akankah BET bergabung dengan deretan kecil adaptasi live-action anime yang sukses? Ataukah justru akan menambah panjang daftar proyek yang gagal menerjemahkan pesona aslinya ke media baru?
Perjalanan “Kakegurui” hingga ke Layar Lebar
Kakegurui pertama kali hadir dalam bentuk manga di majalah Monthly Gangan Joker pada tahun 2014. Manga ini dengan cepat menarik perhatian pembaca berkat drama psikologisnya yang intens dan fokus unik pada perjudian berisiko tinggi, sejalan dengan karya kultus lainnya seperti Kaiji dan Akagi.
Kesuksesan Kakegurui membuka jalan bagi berbagai adaptasi, termasuk serial anime yang tayang pada 2017 dan dilanjutkan dengan musim kedua pada 2019. Saat ini, anime tersebut tersedia untuk ditonton secara global di Netflix.
Berlatar di Akademi Swasta Hyakkaou, sebuah sekolah elit di mana status sosial siswa ditentukan oleh kemampuan berjudi, cerita ini berfokus pada Yumeko Jabami, seorang murid pindahan yang mengacaukan sistem yang ada dengan pendekatannya yang nekat terhadap risiko. Salah satu elemen yang membuat serial ini menonjol adalah gaya visualnya yang berani; ekspresi karakter sering kali dilebih-lebihkan secara dramatis untuk mencerminkan ketegangan dalam taruhan mereka.
Selain itu, Kakegurui menghadirkan deretan karakter yang penuh warna, masing-masing dengan motivasi pribadi yang kompleks. Campuran strategi, drama, dan ketidakpastian dalam setiap pertandingan membuat kisah ini begitu memikat dan tidak dapat diprediksi.
Tantangan Berat yang Menanti “BET”
Adaptasi live-action BET yang akan datang bukanlah upaya pertama membawa Kakegurui ke dunia nyata. Pada 2018, sebuah drama televisi Jepang sempat mengadaptasi manga ini, meskipun tanggapan dari penggemar dan kritikus terbilang beragam. Beberapa penonton mengkritik kecepatan alur cerita dan pengembangan karakter yang dirasa kurang mendalam.
Namun, satu aspek yang secara konsisten mendapat pujian adalah akting para pemain yang berani dan berlebihan. Seorang pengulas bahkan menyatakan bahwa adaptasi tersebut terasa lebih heboh dari yang diharapkan dan tetap menghibur, berkat performa aktor-aktornya yang mampu menghidupkan unsur ekstrem dari karya aslinya melalui ekspresi teatrikal.
Agar BET bisa sukses, serial ini harus mampu menangkap drama berlebihan dan ekspresi emosional yang menjadi ciri khas Kakegurui. Tantangannya adalah menemukan keseimbangan yang tepat, jika terlalu berlebihan, cerita bisa jatuh ke ranah parodi; jika terlalu ditahan, energi liar yang menjadi kekuatan utama cerita bisa lenyap.
Tanggung jawab besar ini berada di tangan Simon Barry, yang sebelumnya terlibat dalam serial Warrior Nun, sebagai showrunner sekaligus sutradara. Sementara itu, aktris Miku Martineau dipercaya memerankan karakter utama, Yumeko Jabami, dalam peran yang penuh risiko ini.
Reaksi awal dari media sosial memperlihatkan campuran antara optimisme hati-hati dan kekhawatiran. Beberapa calon penonton mengaku tertarik dengan gaya visual BET yang berani dan pendekatan barunya. Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah serial ini benar-benar mampu menangkap kejeniusan kacau dari Kakegurui.
Seiring Netflix terus mengeksplorasi batasan baru untuk adaptasi anime live-action, BET berpotensi menjadi ujian penting. Sebab, dalam hal mengadaptasi Kakegurui, bisa dikatakan ini adalah taruhan besar, dengan risiko yang tidak kecil, baik secara kreatif maupun finansial. Mengingat biaya produksi adaptasi live-action seperti ini biasanya tidak sedikit, bisa jadi anggarannya mencapai puluhan miliar Rupiah, tantangan untuk membuktikan keberhasilan menjadi semakin tinggi.