
Event Kita – Esports World Cup Foundation (EWCF) baru-baru ini meluncurkan sebuah inisiatif kreatif yang dinamakan “EWC Music”, yang bertujuan menciptakan identitas musikal orisinal untuk ajang Esports World Cup 2025. Kompetisi esports berskala internasional ini akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, dan akan berlangsung selama tujuh minggu, mulai dari 7 Juli hingga 24 Agustus 2025.
Program ini dirancang sebagai bagian dari upaya menyatukan komunitas esports global melalui media musik. Menurut pihak penyelenggara, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi cerminan semangat, kreativitas, dan kolaborasi yang selama ini menjadi ciri khas dunia game dan kompetisi digital.
Peluncuran resmi dari program ini telah dimulai pada hari Minggu (27/4), dengan kegiatan rekaman empat lagu yang dilakukan di Abbey Road Studios, studio legendaris yang dikenal di dunia musik internasional. Keempat lagu tersebut diciptakan oleh dua pihak yang sudah cukup terkenal di bidang musik: 2WEI dan Hollywood Scoring. Kolaborasi ini dianggap sebagai langkah awal yang kuat dalam membangun citra audio yang akan menemani berbagai momen selama turnamen berlangsung.
Kolaborasi Global Melalui Kompetisi Musik Terbuka
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Esports World Cup Foundation juga mengajak komunitas musik global untuk turut ambil bagian dalam pembuatan identitas EWC Music. Ajakan ini diwujudkan dalam bentuk kompetisi terbuka yang diadakan melalui Audiotool, sebuah platform berbasis cloud yang digunakan untuk menciptakan musik secara kolaboratif.
Dalam kompetisi ini, siapa saja dapat mengirimkan karya cipta mereka untuk diseleksi oleh dewan juri yang terdiri dari para profesional industri musik. Dari seluruh karya yang masuk, dua lagu terbaik akan dipilih untuk bergabung dengan komposisi utama yang telah direkam sebelumnya. Lagu-lagu terpilih tersebut nantinya akan diputar selama siaran turnamen EWC, dalam acara-acara di lokasi, serta disebarluaskan melalui media sosial dan platform konten lainnya.
Menurut Mike McCabe, selaku Chief Operating Officer dari Esports World Cup Foundation, Esports World Cup pada dasarnya adalah tentang komunitas, sebuah wadah global yang menghubungkan berbagai individu dan mengangkat bakat dalam segala bentuknya. Ia menjelaskan bahwa program “EWC Music” adalah perluasan alami dari tujuan tersebut.
Musik, menurutnya, memiliki kekuatan yang sama seperti esports, yaitu mempersatukan orang-orang, menyatukan mereka dalam ritme dan energi yang serupa, di manapun mereka berada. Dengan “EWC Music”, pihaknya ingin menciptakan suara mereka sendiri, menyampaikan bahasa universal yang menceritakan kisah olahraga digital ini dan perannya dalam budaya global.
Hadiah Fantastis dan Isu Etika yang Mengiringi
Dalam pengumuman terbaru, pihak Esports World Cup Foundation juga menyampaikan bahwa total hadiah yang akan diperebutkan dalam kompetisi ini mencapai USD 70 juta (setara dengan Rp1,1 triliun). Nilai ini menjadikan Esports World Cup 2025 sebagai salah satu ajang esports dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah.
Namun, di balik kemegahan acara ini, terdapat pula sejumlah kontroversi yang mengiringi penyelenggaraannya. Esports World Cup diketahui didanai oleh Public Investment Fund (PIF), yaitu dana kekayaan negara milik pemerintah Arab Saudi. Operasional turnamen ini dikelola oleh anak perusahaan dari Savvy Games Group, yang juga berada di bawah naungan pemerintah Arab Saudi, melalui unit bisnis mereka yakni ESL FACEIT Group.
Keterlibatan dana pemerintah Arab Saudi dalam berbagai ajang olahraga dan hiburan global belakangan ini menuai sorotan. Banyak pihak menilai bahwa langkah ini merupakan bentuk dari strategi yang dikenal dengan istilah “sports washing”, yaitu penggunaan olahraga untuk mengalihkan perhatian dunia dari catatan pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut. Organisasi pengawas internasional seperti Amnesty International dan Human Rights Watch secara rutin menyoroti isu-isu ini, terutama dalam konteks kebebasan berekspresi, hak perempuan, serta perlakuan terhadap minoritas.
Meskipun demikian, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa keterlibatan dunia internasional dalam kegiatan semacam ini justru dapat menjadi jembatan untuk perubahan sosial secara perlahan di kawasan tersebut. Kehadiran komunitas global, baik dari dunia esports maupun musik, dapat membuka ruang dialog dan kolaborasi lintas budaya yang lebih inklusif.