Event Kita – Esports World Cup (EWC) adalah ajang global yang merayakan kompetisi dan komunitas esports, yang pertama kali diadakan pada tahun 2024. Esports World Cup akan kembali digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada musim panas 2025. Format unik dihadirkan, di mana klub-klub esports terbaik dan lebih dari 1.500 pemain, akan bersaing memperebutkan total hadiah terbesar dalam sejarah esports.
Tahun ini, turnamen dijanjikan akan lebih besar dan lebih spektakuler, menampilkan jajaran game esports dari berbagai genre.
Apa Itu Esports World Cup 2025?
EWC 2025 adalah edisi kedua dari turnamen tahunan bergengsi yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi. Penyelenggaranya Esports World Cup Foundation (EWCF). Gelaran turnamen ini, mempertandingkan banyak judul dari bermacam genre. Misalnya saja seperti PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, Dota 2, Rainbow Six Siege hinga Apex Legends. Setiap game memiliki struktur kualifikasinya sendiri, yang berpuncak pada seri kejuaraan yang menjadi inti dari acara ini.
Selain turnamen untuk masing-masing game, EWC juga menghadirkan Club Competition. Sub-turnamen ini memungkinkan organisasi peserta mendapatkan poin dan hadiah berdasarkan performa mereka di berbagai game. Hal ini menciptakan dimensi kompetisi yang lebih strategis dan menarik.
Pada tahun 2024, Team Falcons berhasil meraih juara pertama dalam Club Competition dan membawa pulang hadiah sebesar US$7 juta. Team Liquid menempati posisi kedua dengan hadiah US$4 juta. Diikuti oleh Team BDS di posisi ketiga dengan US$2 juta. Serta Team Vitality di posisi keempat dengan US$1,5 juta.
Kesuksesan EWC 2024 telah menjadi dasar bagi penyelenggaraan edisi 2025 yang lebih ambisius dan seru. Dengan Riyadh sebagai tuan rumah tetap, EWC 2025 akan memperluas daftar game yang dipertandingkan. Termasuk meningkatkan inklusivitas, serta memperkaya pengalaman kompetitif bagi para pemain dan penggemar esports di seluruh dunia.
Daftar Game di EWC 2025
EWC 2025 menghadirkan jajaran game yang beragam untuk memenuhi minat para penggemar dari berbagai genre. Berikut adalah daftar game yang telah dikonfirmasi:
Honor of Kings | Crossfire | Call of Duty: Black Ops | Call of Duty: Warzone |
Rainbow Six Siege | Rennsport | PUBG Mobile | EA Sports FC 25 |
Overwatch 2 | PUBG Battlegrounds | Mobile Legends Bang Bang | Rocket League |
Free Fire | Chess | Street Fighter | Dota 2 |
Honor of Kings menjadi game pertama yang diumumkan untuk turnamen 2025. Call of Duty: Black Ops 6, Call of Duty: Warzone, dan Free Fire diumumkan pada bulan November. Pada bulan Desember, diumumkan bahwa Street Fighter 6, Dota 2, Rainbow Six Siege, PUBG, EA Sports FC 25, Overwatch 2, Mobile Legends: Bang Bang, dan Rocket League akan kembali dipertandingkan. Pada 17 Desember, Chess diumumkan sebagai bagian dari EWC 2025 melalui kerja sama dengan platform terkemuka Chess.com.
Sebelum tahun 2024 berakhir, pihak penyelenggara juga mengonfirmasi bahwa Rennsport, PUBG Battlegrounds, dan Crossfire akan kembali hadir. EWC 2025 akan menampilkan total 25 game esports. Diwarnai serangkaian kompetisi yang semakin luas dan menjanjikan pengalaman seru bagi para penggemar serta peserta.
Esports dan Arab Saudi
Dari mengguncang dunia golf hingga merombak tinju, investasi Arab Saudi di bidang olahraga telah sangat luas. Langkahnya dalam dunia gaming kompetitif melalui EWC menandai satu lagi upaya kerajaan dalam memperluas pengaruh dan kekuatan di kancah internasional.
Faze Clan menjadi contoh peringatan bagi investor yang menganggap esports sebagai industri besar berikutnya. Setelah bergabung dengan Special Purpose Acquisition Company (SPAC) dua tahun lalu dalam kesepakatan senilai US$725 juta, organisasi ini mengalami kesulitan. Akhirnya diakuisisi oleh Gamesquare pada Oktober tahun lalu dengan harga yang dilaporkan hanya US$17 juta.
Kejatuhan Faze Clan bukanlah gambaran keseluruhan industri esports, di mana penurunan selalu menjadi kemungkinan setelah bertahun-tahun pertumbuhan pesat. Acara esports besar masih menarik jumlah penonton yang luar biasa. Termasuk Kejuaraan Dunia League of Legends (LoL) 2023, yang mencatat puncak penonton sebanyak 6,4 juta orang. Selain itu, rata-rata usia penggemar esports diperkirakan 33 tahun, jauh lebih muda dibandingkan penggemar olahraga tradisional. Hal ini yang membuka lebih banyak peluang bagi sponsor.
Di tengah perbincangan tentang “musim dingin esports”, Arab Saudi melihat peluang untuk menghidupkan kembali industri gaming kompetitif. Namun, di saat yang sama, keterlibatan negara Teluk ini juga memicu perdebatan dan kontroversi.